Al-Amanah & Al-Quwwah

Nama diberi Ahmad Mustapha Bin Ab Azais Berasal drpd Kelantan,Bandaraya Islam Belajar di UNISEL,Bestari Jaya.berpindah ke UNISEL SHAH ALAM Jurusan Degree Accounting.Ditaklifkan Bendahari GAMIS 11/12,Presiden Persatuan Pembangunan Insan Unisel Shah Alam 11/12,Mantan Presiden P.A.K.U 1011.Merupakan Mantan Presiden i Rakan 09/10. ("Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang berjiwa BESAR dan di belakangnya pengikut-pengikut yang juga berjiwa BESAR")

2010 : Gerakan Mahasiswa Kembali Menggugat.


Oleh: Sdr. Ridzuan Bin Othman.

Sejarah kebangkitan gerakan mahasiswa pada era 80-an dan 90-an seringkali diertikan sebagai zaman kemuncak perjuangan mahasiswa. Bahkan zaman itu juga kebangkitan mahasiswa semakin memuncak dengan adanya sudut pidato dan segala isu yang menyengat mahasiswa dan masyarakat ketika itu dilontarkan di sudut pidato. Mahasiswa memang menggugat dan bangkit pada masa itu, bahkan gerakan mahasiswa pada masa itu ditekan hebat sehinggalah berlakunya tangkapan terhadap mahasiswa. Tahun berganti tahun..bulan berganti bulan..generasi mahasiswa mulai lemah dan malap dan ditambah lagi apabila wujudnya AUKU yang dipinda pada tahun 1975. Akta ini terus mengongkong mahasiswa ibarat lembu dicucuk hidung.

Segala aktiviti kemahasiswaan dikonkong dan ditapis seboleh mungkin kerana menyedari kebangkitan mahasiswa tidak mampu dihalang dan ditekan. Atas dasar dan faktor inilah mahasiswa terus rebah dan direbahkan oleh sistem yang menyengat dan mengigit mahasiswa tanpa menghiraukan hak-hak dan keperluan mahasiswa dalam konteks untuk berbicara dan berbincang.

Mahasiswa Budak Sekolah??

Era 80-an dan 90-an ditinggalkan jauh dalam lipatan sejarah gerakan mahasiswa. Kebangkitan mahasiswa selepas era ini boleh diibaratkan kemalapan lampu di malam hari. Mahasiswa mulai takut dan tidak berani menyatakan pandangan secara independent selaku 3rd force di dalam masyarakat. Gerakan mahasiswa seakan-akan terhalang dengan suatu jelmaan AUKU menakut-nakutkan mahasiswa dengan undang-undang dan peraturan yang mencabuli hak mahasiswa.

Malah, mahasiswa mulai tunduk dan beriman dengan peraturan ini sehinggakan kelembapan gerakan mahasiswa dapat disedari oleh masyarakat dan tanggapan negatif masyarakat terhadap mahasiswa sebagai student academic jelas menonjolkan sifat mahasiswa sebenarnya. Mahasiswa bukan budak sekolah dan juga bukan pelajar sekolah menengah yang bisa mengikut setiap peraturan dengan tawadu’, tetapi mahasiswa adalah suara ketiga di dalam negara yang akan didengari bila berpencak tentang isu-isu tertentu.

Mahasiswa juga sebagi idola kepada masyarakat umumnya kerana stand yang ada pada mahasiswa boleh digunakan oleh masyarakat di dalam mengutarakan permasalahan yang berlaku jika suara mereka mulai tidak didengari oleh pihak pemerintah. Mahasiswa bukanlah seorang yang datang ke kelas kemudian balik ke kolej kediaman, stdy pelajaran, makan bila lapar dan tidur bila kenyang..Mahasiswa lebih daripada itu..Mahasiswa adalah orang yang juga pergi ke kuliah kemudian balik dan merencana pergerakan dan halatuju mahasiswa di luar bilik kuliah. Inilah erti sebenar gelaran mahasiswa.

Mahasiswa bukan orang biasa dan bukan pula budak sekolah yang boleh diarah-arah sesuka hati. Mahasiswa adalah pemimpin yang menggerakkan sebuah universiti dan pentadbiran di kalangan mahasiswa.

2009 : Mahasiswa Mulai Sedar & Insaf!!!

Gelombang Kebangkitan Mahasiswa mulai terasa pada tahun 2009 dengan gerakan yang tersusun dan teratur oleh

kepimpinan mahasiswa pada era baru ini dan apa yang paling mengejutkan ialah mahasiswa langsung tidak mengendahkan AUKU yang selama ini mengokong gerakan mahasiswa, ini menunjukkan mahasiswa tidak lagi beriman dengan AUKU. Ketidaksetujuan mahasiswa dengan AUKU ini mengheret mahasiswa kejalanan bilamana secara bertulis melalui memorundum sudah tidak dilayan agar AUKU ini dimansuhkan. Mahasiswa turun ke jalanan demi menyatakan pendirian agar AUKU ini dimansuhkan terus di dalam hidup mahasiswa.

2009 menyaksikan satu gelombang baru kearah demokrasi kampus yang adil dan telus dan mahasiswa tidak lagi takut kepada AUKU dan ini sebagai turning point dalam mengerakkan gerakan mahasiswa. 2009 ini juga menampakkan suatu tsunami politik kampus yang baru dalam melakukan perubahan di dalam landskap politik kampus terutama di dalam Pilihanraya Kampus. Beberapa universiti yang sudah sekian lamanya dipimpin oleh Pro-Aspirasi, pada 2009 ini corak pimpinan berubah tangan kepada Pro-Mahasiswa.

Kemenangan di Universiti Malaya dan penambahan kerusi di kampus-kampus lain menunjukkan mahasiswa mulai sedar dan faham dengan situasi politik di dalam kampus dan memerlukan perubahan yang besar di dalam meningkatkan dan merencanakan perubahan terutama kebajikan mahasiswa yang sekian lama terpinggir dan tidak diendahkan. Kemenangan di dalam PRK merupakan mesej yang jelas kepada pentadbiran dan pihak Pro-Aspirasi yang mana mahasiswa tidak lagi takut melakukan perubahan dan menginginkan pemimpin yang boleh membawa suara mahasiswa di peringkat kampus dan nasional.

2010 : Mahasiswa MENGGUGAT!!!

Bara dan semarak perjuangan dari tahun 2009 dibawa kembali ke dalam tahun 2010. Arus perjuangan mahasiswa dan suara keramat mahasiswa menerjah kembali dengan kelantangan pemimpin-pemimpin mahasiswa memperjuangkan isu-isu yang berhubungkait dengan mahasiswa samada di peringkat kampus mahupun nasional. 2010 menyaksikan hambakan arus gerakan yang paling kemuncak setelah mahasiswa malap buat sekian lamanya.

2010 juga merupakan klimaks yang cukup mantap dan pencapaian yang membanggakan buat mahasiswa kerana berjaya membawa isu-isu terkini termasuklah e-voting. Dengan hanyutan isu-isu lama seperti demokrasi kampus yang mati, ketidakadilan di dalam pilihanraya kampus, HEP yang berat sebelah dan beberapa isu besar yang lain dan ditambah lagi dengan isu e-voting yang paling menghantui undi-undi mahasiswa, gelombang kebangkitan amat dirasai khususnya di UM.

2010 juga menyaksikan tekanan yang paling dahsyat dikenakan terhadap mahasiswa melalui penangkapan terhadap mahasiswa yang paling ramai, membuktikan kepada Malaysia bahawa mahasiswa terus mengugat!!!. Penyerahan Memorundum kepada Menteri Pengajian Tinggi di Putrajaya menyaksikan penangkapan terhadap Sdr. Shazni Munir dan seorang wartaman Harakah, Sdr. Zainulfaqar. Mahasiswa turun ke medan jalan raya adalah untuk menghantar pesanan ringkas kepada Kerajaan khususnya bagi mendengar kehendak mahasiswa. Apa guna kita menjadi mahasiswa jika suara kita tidak didengari di peringkat KPT mahupun kerajaan.Dalam penyerahan memorundum ini beberapa tuntutan dari pihak mahasiswa kepada KPT termasuklah jua PEMANSUHAN SISTEM E-VOTING!!!.

Segala tindak tanduk mahasiswa diekori dan dicatat untuk apa?. Adakah mahasiswa ini Pengganas?. Mahasiswa tidak akan menjadi pengganas bahkan mahasiswa adalah orang ketiga di dalam nagara. Kenapa perlu takut berhadapan dengan pendirian mahasiswa?..Peri penting persoalan ini perlu dijawab oleh mereka yang selalu mengacau dan menganggu kehidupan mahasiswa.

Tetapi, jika mahasiswa tidak menggugat tidak sebegini ketakutan pihak-pihak tertentu terhadap mahasiswa. Lebih malang lagi bilamana di dalam kampus UKM, bagi menghalang kegugatan mahasiswa ini, FRU masuk dan menangkap mahasiswa. Ini adalah sejarah 2010 bilamana FRU masuk ke dalam kampus menangkap mahasiswa UKM. Sepatutnya di dalam kampus hanya diselesaikan oleh pihak keselamatan sahaja tetapi lain pula KEGUGATAN MAHASISWA di UKM ini sehingga menghambat penyertaan FRU.

E-Voting : Mematikan Demokrasi Kampus

Pelaksanaan sistem e-voting yang pertama kali di UM membuatkan mahasiswa mula meledak dan tubuhnya sebuah gerakan baru dalam membawa suara mahasiswa bagi memansuhkan sistem e-voting ini iaitu Gabungan Mahasiswa Bantah E-Voting (BANTAH). Sistem yang boleh mematikan demokrasi kampus ini ditentang hebat oleh seluruh mahasiswa UM dan membawa suatu sejarah landskap baru bilamana kesungguhan mahasiswa ‘Menawan Canselori UM’!!

Semangat dan kemaraan mahasiswa ini mengegarkan negara dan kampus-kampus yang lain dan inilah klimaks kepada perjuangan mahasiswa dalam masa terkemudian ini. Mahasiswa memberikan mesej yang jelas kepada pentadbiran dan KPT bahawa mahasiswa tidak rela diperjudikan dengan sistem e-voting ini.

Kegugatan mahasiswa kali ini berbeza jika dibandingkan era 80-an kerana lonjakan semangat ini ditambah dengan henyakan-henyakan dahsyat yang diterima oleh mahasiswa. Mahasiswa dihentam, dihalang dan ada yang ditangkap demi memperjuangkan hak-hak hakiki mahasiswa.

______________________

*Penulis merupakan Jurucakap Gabungan Mahasiswa Bantah E-voting (BANTAH). Boleh melayari laman sosial beliau di http://ridzuan1706.wordpress.com.

0 comments:

Kalendar

About Me

My photo
Merupakan anak ke 7 drpd 11 orang adik beradik. "jika ada di antara kamu dua puluh Yang sabar, nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang (dari pihak musuh Yang kafir itu); dan jika ada di antara kamu seratus orang, nescaya mereka dapat menewaskan seribu orang dari golongan Yang kafir, disebabkan mereka (yang kafir itu) orang-orang Yang tidak mengerti". (Anfal:65)


Kata-Kata Hikmat


"Belajar sambil mencabar, pengetahuan tidak terjuntai seperti pisang, bangsamu tidak termaju tanpa pemimpin, biarlah mahasiswa mencabar asalkan sambil itu mereka belajar.." - Prof Ungku A. Aziz.


"ALANG-ALANG BERJUANG ISLAM,BIAR SAMPAI KEMENANGAN ISLAM"


"KALU NAK JADI BERANI,KENO PEHE UNDANG2"


GAMIS

GAMIS

PUM

Pro Mahasiswa

Pro Mahasiswa

GMMA

GMMA

PMN

PMN

REAL

REAL

:: Tazkirah bersama Da'ie ::


"Golongan MUDA kaya dengan speed,
Golongan TUA kaya dengan pengalaman,
Maka kedua-duanya perlu bersatu untuk menghasilkan gerakan yang MAJU dan LAJU..."

5 Dugaan Orang Mukmin


1) Mu'min yang dengki padanya
2) Munafiq yang benci padanya
3) Kafir yang memeranginya
4) Syaitan yang menyesatkannya
5) Nafsu yang sering bertarung untuk mengalahkannya


Mujahid di tengah medan bagai singa mengganas,

Muhajir di dalam diri bagai seorang anak merintih sayu,
Mujaddid di tengah umat bagai pakar mengatur rencana,
Muttaqin menghadap Ilahi bagai hamba mendapat syurga.
Inilah jalan menuju bahagia.
3 AMALAN YANG MENGHAPUS DOSA:

1.Menyempurnakan wuduk

2. Memeperbanyakkan langkah ke masjid.
3. Menunggu waktu solat